Pemerhati-ku

Kamis, 17 Februari 2011

Menjadi pemenang itu mudah

Bagaimana rasanya menjadi pemenang? jika diantara kita yang hingga sekarang ini belum pernah menjadi pemenang dalam hal apapun, rasanya untuk menceritakan perasaan menjadi pemenang adalah hal mustahil yang bisa dilakukan. Paling banter adalah mencoba menceritakan kembali ekspresi kemenangan yang sering kali hanya bisa dilihat di televisi maupun foto di koran yang dijadikan hiasan kamar kepada mereka yang memang dengan terpaksa mendengarkan karena tidak adanya bahan pembicaraan lainnya. Itupun sudah sering diutarakan berulang kali sehingga bisa ditebak arah ceritanya.
Jika kalian adalah bagian dari orang yang sudah saya sebutkan diatas, maka berbahagialah bila sekarang ini kalian kami sebut dengan nama pencundang! Karena selain tidak bisa meraih kemenangan yang bisa membanggakan diri maupun orang lain, kalian malah berkoar-koar dan bermulut besar menceritakan kemenangan orang lain.
Bukannya aku congkak atau kata orang awam sombong dan besar kepala. Tapi dalam tulisan yang kususun ini, aku pingin menceritakaan tentang perasaan menjadi pemenang meskipun hanya juara tiga.
Tentu saja, perasaan pertama kali yang muncul adalah perasaan bahagia telah mengalahkan pihak lawan. Itu tandanya kita atau sebut saja saya adalah orang yang berjenis memiliki keunggulan, talenta, dan kemauan yang lebih keras dan besar dibandingkan dengan lawan yang saya hadapi. Dan dengan kemenangan yang berhasil saya raih, maka dapat dipastikan saya akan mendapatkan perhatian lebih dari orang lain dan itu merupakan kehormatan yang pantas diperoleh seorang pemenang.
Inilah gambaran perasaan menjadi pemenang. Padahal kemenangan yang saya raih tidaklah besar, berhasil menjadi juara tiga dalam pertandingan futsal antar profesi yang digelar hari ini. Tetapi dengan tegas saya katakan bahwa itu membuat saya bangga.
Coba bayangkan bagaimana bahagianya menjadi pemenang dalam kelas yang paling rendah itu. Ini belum lagi saat kita berhasil menjadi pemenang di tingkat yang lebih tinggi atau dunia. Bisa dibayangkan, saat mengenggam medali kejuaraan dunia, semua orang tidak ada artinya dan hanya kita yang layak mereka agung-agungkan.
Apakah sekarang anda tertarik untuk menjadi seorang pemenang?
Terus terang menjadi pemenang itu sangatlah mudah. Tidak saja di bidang olah raga saja, kita juga bisa menjadi pemenang di pekerjaan yang sekarang ini kita lakukan. Jika ada memang berkinginan kuat menjadi pemenang, modal utama yang harus kalian miliki dahulu adalah semangat serta niat untuk menjadi yang lebih baik dibandingkan yang lain.
Tentu saja, modal lainnya yang dibutuhkan nantinya tidak hanya semangat dan niat saja, namun kerja keras, kemauan, dan kerja sama dalam tim merupakan modal besar yang sangat dibutuhkan dalam meraih kemenangan. Selain itu, belajar cepat dari banyaknya kesalahaan dan segera melakukan perbaikan juga wajib diperlukan. Karena saya yakin, jika kita tidak segera belajar dari kesalahaan dan kekalahaan kita tidak akan pernah bangkit untuk mengejar kembali kemenangan itu.
Satu lagi, agar bisa merasakan hakekat kemenangan yang kita raih dan menjadi kenangan besar dalam siklus hidup kita. Yang perlu juga dilakukan adalah merasakan juga kekalahaan yang pernah kita rasakan.
Tidak terus meratapi kekalahaan. Karena saya juga pernah dan seringkali merasakan kekalahaan, karena itu kekalahaan juga merupakan modal besar karena itu dibutuhkan sebagai empati kepada kawan kita yang kalah saat kita menjadi pemenang.
Terakhir kawan, dalam mengejar kemenangan jangan pernah menyerah, ragu dalam mengambil tindakan, serta teruslah belajar. Karena kemenangan hanya bisa diraih dengan usaha, sisanya hanyalah sekedar doa. Prinsipnya, mengejar kemenangan dalam hidup adalah hakaket hidup sesungguhnya.
Kejarlah terus kemenangan itu, karena dia hanya berjarak 3 cm di depanmu. Salam.


KAYSER SOZE

Tidak ada komentar: