Pemerhati-ku

Senin, 25 Juni 2012

Jangan tidak kreatif

“Jangan tidak kreatif”, sebaris kata yang aku sering aku baca tertempel pada pintu masuk ruang kerja kenalanku. Memang kami tidak terlalu lama berkenalan denganya, namun hubungan dan cara menyampaikan pendapat kami sama-sama mengerti dan akhirnya saling memahami. Artinya kit sekarang menjadi dekat, tidak hanya dalam hubungan pekerjaan namun juga yang lainnya. Bagaimana sekarang menjadi kreatif? Di tengah rutinitas pekerjaan yang tidak pernah ada habisnya dan diharuskan mendapatkan penyelesaian dalam sekejap, kiranya kreatifitas hanya slogan saja yang kebanyakan hanya diucapkan pemimpin pada anak buahnya. Inilah kebodohan yang sering terjadi, pemimpin yang tidak tahu lapangan selalu merasa bahwa dia berkuasa dan selalu benar. Dianggapnya setiap langkah yang diambilnya adalah yang terbaik demia kemajuan organisasi. Namun sesungguhnya tidak memiliki nurani. Tapi apakah kita memiliki nurani, dan tidak menghasilkan kratif. Malam ini aku ingin mengumpat. Pada kondisi diri dan psikologis yang tidak terlalu stabil. Entah karena hati atau kondisi. Tapi ini kenyataan yang harus aku jalani. Maaf jika judul yang aku cantumkan diatas tidak ada hubungan sama sekali dengan apa yang aku tuliskan sekarang. Namun aku yakin engkau akan memahami apa yang ingin aku sampaikan. Pada malam ini semua hal tidak menyenangkan bagiku. Jangan tidak kreatif, akan menjadi kata kunci untuk menentukan langkah selanjutnya bagi pribadiku untuk meraih masa depan. Bukan tenaga kuda yang kita butuhkan untuk bekerja menghasilkan pendapatkan, tapi pikiran dan beragam pola pikir muncul dari otak kita terkadang menghasilkan pendapatan yang kita inginkan. Tidak hanya dituntut untuk terus berinovasi dalam menghasilkan karya, tapi sebuah pilihan pada niat akan menuntut kita untuk melakukannya. Jika hanya dibayangkan saja, semua pekerjaan dan impian kita sangatlah berat untuk diraihnya. Tapi dengan sebuah langkah kecil untuk permulaan memulai, semua akan berjalan sesuai dengan rencana-Nya. Tanpa bisa ditolak, hanya bisa didoakan supaya tetap selamat. Apa yang tidak kurasakan dalam jiwa ini, kesakitan, kepedihan, kejengkelan, kemarahan, dan rasa empati semua bercampur aduk. Terkadang semua menghasilkan sebuah pemikiran baru yang jika dijalankan akan menghasilkan sesuatu yang indah. Tapi semua hanya konsep di otak dan disampaikan lewat mulut, tanpa ada bukti serta perjalanan. Nenas, mengajarkan aku tentang arti hidup yang sederhana. Menangis dan tertawa adalah dua sisi mata uang kehidupan yang tidak bisa dipisahkan. Kesedihan akan selalu datang dan kebahagiaan akan turut hadir. Tapi setelah dewasa, kesedihan tidak cukup hanya dibayar dengan neneng milik ibu dan kebahagiaan tidak selalu KAYSER SOZE

Jumat, 15 Juni 2012